PILAR UNBAJA 2019, Gubernur Banten Beri Key Not Speech

PeKaNews - Universitas Banten Jaya (Unbaja) menggelar Pengenalan Lingkungan Almamater (Pilar) di Auditorium Kampus I Unbaja, Selasa (10/09/2019).

Rektor Unbaja Sudaryono mengatakan, pengenalan lingkungan almamater merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan budaya kampus Unbaja kepada mahasiswa baru.
"Total ada 700 mahasiswa baru yang terdaftar, tapi karena ada beberapa mahasiswa yang kerja, jadi yang pilar ikut sekitar 580 mahasiswa dari 13 program studi dan 4 fakultas di Unbaja," ujarnya.

Lebih lanjut, Sudaryono menyampaikan bahwa pilar tahun ini mengundang Gubernur Banten, Wahidin Halim sebagai Key Note Speech untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa baru Unbaja.
"Tujuannya untuk sinergitas antara pendidikan tinggi dengan pemerintahan, dalam arti memberikan kontribusi terhadap Pemprov Banten,"ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim berharap kepada mahasiswa baru Unbaja untuk terus rajin belajar dengan baik agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Harapannya, mahasiswa baru Unbaja bisa terus belajar dengan baik, biar jadi cerdas, pintar dan bisa bermanfaat buat masyarakat luas," ujarnya.



Dalam kesempatan ini, presiden mahasiswa, Alvi Rizky Amanda menuturkan sangat mengapresiasi kepanitiaan pilar tahun ini.
"Alhamdulillah, untuk hari pertama pilar berjalan lancar tanpa ada halangan yang berarti, saya mengapresiasi untuk kepanitiaan tahun ini yang memiliki antusias tinggi dalam mensukseskan acara pilar tahun 2019 ini serta turut bersinergi dengan BEM yang menghadirkan Gubernur Banten di Universitas kita. Dan semoga hari-hari berikutnya akan tetap kondusif seperti ini dan tetap konsisten serta semangat dalam bekerja sama tim," ungkapnya.

Lebih lanjut, Alvi berharap pilar tahun ini dapat mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Mahasiswa baru.
"Harapan saya, output yang dihasilkan pada pilar kali ini lebih kepada pengembangan SDM para mahasiswa baru dalam mengenal lebih jauh peran dan fungsinya sebagai seorang Mahasiswa. Kembali saya ingatkan bahwa kita perlu meluruskan mindset yang kini berkembang dalam kalangan para mahasiswa baru. Dahulu nama besar kampus disebabkan oleh karena kehebatan mahasiswanya. Sekarang, mahasiswa ingin hebat karena nama besar kampusnya. Tidak perlu sedih jika saat ini kalian tidak berhasil masuk dikampus besar impian kalian, ini artinya kalian memiliki kesempatan lebih banyak untuk membesarkan nama kampus kalian saat ini, dan kelak kalian bukanlah menjadi mahasiswa yang hanya bisa membanggakan nama almamater, tapi almamater kalian akan besar dan bangga karena memiliki kalian didalamnya," pungkasnya.
(L)